Menpar Widiyanti Hadiri Pertemuan Pariwisata Asia Pasifik: Dorong Kolaborasi dan Pariwisata Berkelanjutan
Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia, Ibu Widiyanti, menghadiri pertemuan bergengsi Asia-Pacific Tourism Forum 2025 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. Pertemuan ini mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor pariwisata dari negara-negara kawasan Asia Pasifik untuk berdiskusi dan merumuskan strategi pemulihan, pengembangan, serta kolaborasi lintas negara dalam industri pariwisata yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Menpar Widiyanti menekankan pentingnya kerja sama regional dalam memperkuat ekosistem pariwisata pascapandemi. “Pariwisata adalah jembatan yang menghubungkan budaya, ekonomi, dan manusia. Kita tidak bisa membangun sektor ini sendirian. Kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan harus menjadi fondasi kita ke depan,” ujar Menpar di hadapan delegasi dari lebih dari 30 negara peserta.
Pertemuan ini menjadi platform strategis untuk membahas isu-isu terkini seperti digitalisasi pariwisata, pariwisata hijau (green tourism), pemberdayaan komunitas lokal, serta peran generasi muda dalam memajukan industri pariwisata yang inklusif dan adaptif. Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah diskusi panel tentang transformasi digital dalam pelayanan wisata, di mana Menpar Widiyanti turut mempresentasikan strategi Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan pengalaman wisatawan domestik.
Selain menghadiri diskusi dan forum, Menpar Widiyanti juga menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa negara mitra, termasuk Jepang, Australia, dan Thailand. Dalam pertemuan tersebut, dibahas peluang kerja sama dalam promosi pariwisata terpadu, pelatihan SDM pariwisata, serta pertukaran kebudayaan. Ia juga mengundang negara-negara sahabat untuk turut berpartisipasi dalam World Tourism Day 2025 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata secara berkelanjutan. Menpar Widiyanti juga menyoroti peran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bagian penting dalam rantai nilai pariwisata. “Kita ingin membangun pariwisata yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga adil dan memberdayakan,” tegasnya.
Pertemuan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi kawasan Asia Pasifik sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia. Dengan pendekatan yang berbasis keberlanjutan, digitalisasi, dan inklusi, sektor pariwisata diyakini akan menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih hijau dan tangguh di masa depan.
Sebagai penutup, Menpar Widiyanti menyampaikan optimismenya terhadap masa depan pariwisata Asia Pasifik. “Kita berada di era baru pariwisata. Kini saatnya kita melangkah bersama, membangun destinasi yang tidak hanya menarik, tapi juga bertanggung jawab,” tutupnya.