Menikmati Kearifan Lokal di Desa Adat Wae Rebo
Desa Wae Rebo di Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah desa adat yang memikat hati banyak wisatawan. Terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, Wae Rebo dikenal dengan rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Desa ini kerap disebut sebagai “desa di atas awan” karena sering diselimuti kabut.
Untuk mencapai Wae Rebo, wisatawan harus trekking sekitar 3–4 jam melewati hutan dan perbukitan. Meski perjalanan cukup menantang, rasa lelah akan terbayar saat tiba di desa yang indah dan penuh ketenangan ini.
Kehidupan masyarakat Wae Rebo masih sangat tradisional. Mereka hidup dari bertani kopi, menenun, dan menjaga tradisi leluhur. Wisatawan yang datang akan disambut dengan upacara adat sebagai bentuk penghormatan. Tinggal semalam di Mbaru Niang memberi pengalaman mendalam tentang kehidupan sederhana yang harmonis dengan alam.
Selain arsitektur unik, budaya masyarakat Wae Rebo juga sangat menarik. Mereka memegang teguh nilai gotong royong dan menjaga kearifan lokal. Setiap kegiatan, mulai dari bertani hingga ritual adat, dilakukan bersama-sama. Nilai kebersamaan ini memberi pelajaran berharga bagi pengunjung.
Wae Rebo juga terkenal dengan kopi arabika berkualitas tinggi. Wisatawan dapat mencicipi langsung kopi hasil panen warga sambil menikmati udara segar pegunungan. Rasanya otentik dan menjadi salah satu daya tarik utama desa ini.
Sebagai destinasi wisata, Wae Rebo tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik. Desa ini adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan alam bisa berjalan beriringan, menciptakan harmoni yang menenangkan
